MANADO, BAS – Pemerintah Kota Manado lewat Wali Kota Andrei Angouw dan Wakil Wali Kota dr. Richard Sualang menghadiri kegiatan Tatap Muka bersama BKSAUA Kota Manado Bersama Pimpinan Rumah Ibadah se Kota Manado di Aula serbaguna Kantor Wali Kota, rabu (19/06/24).
Setelah Doa pembukaan oleh Rohaniawan Katolik disampaikan ucapan selamat datang oleh Ketua BKSAUA Kota Manado Pdt. Judi Tunari M.Teol.
Wali Kota dalam sambutannya menyampaikan terima kasih atas kerjasama yang baik selama ini terutama dalam penanganan masalah-masalah sosial yang ada ditengah masyarakat.
“Agama dan pemerintah saling membutuhkan, saling mensuport apalagi dinegara kita NKRI,” kata Wali Kota.
Selanjutnya Wali Kota memaparkan hubungan negara dan agama, termasuk menyinggung sedikit soal negara sekuler. Indonesia yang memiliki Pancasila terutama sila pertama dimana kita warga negara yang beragama tapi bukan negara Agama. “Masyarakat adalah umat dimana menjadi urusan bersama antara pemerintah dan agama. Jadi torang harus bergandengan tangan sebab saling membutuhkan untuk kesejahteraan masyatakat. Selain itu kita menuntun mereka masyarakat kejalan yang benar, sementara pemerintah berupaya mensejahterakanmmasyatakat,” Tambah Wali Kota.
Masyarakat yang tidak sejahtera akan sulit dikendalikan apalagi jika mereka lapar sehingga selalu melakukan hal-hal yang menyimpang. Jika semua dijalankan dengan benar, maka mungkin tidak ada lagi kejahatan. Walikota berharap kita berjalan bersama-sama. Tugas kita sekarang adalah mencari masyarakat yang jauh dari hal-hal yang berhubungan dengan agama. Konstitusi juga mensyaratkan bahwa semua masyarakat harus beragama yang tentunya taat beribadah. Jika semua menjalankan ajaran agamanya dengan baik maka akan tercipta toleransi sehingga mampu bergerak dalam mensejahterakan masyatakat.
Selanjutnya Wali kota menyampaikan soal perekonomian terutama soal perputaran ekonomi yang baik karena didukung oleh kerja-kerja tokoh Agama. Masyarakat harus rajin dan kreatif sehingga tidak susah dan menjadi sukses. Hal ini harus didorong baik oleh pemerintah juga oleh masyarakat.
“Saya berharap dengan adanya forum ini dapat tercipra komunikasi yang baik dan bisa dilakukan dengan jemaat masing-masing. Wali Kota juga berharap bisa kerjasama dengan Ketua-Ketua lingkungan untuk memberantas masalah dimasyarakat termasuk kemiskinan ekstrim. Untuk hal ini Wali Kota tegas sebab kontitusi kita menyatakan bahwa fakir miskin dan anak terlantar ditanggung oleh negara. Jadi Walikota meminta agar soal ini diidentifikasi dimasyarakat siapa yang benar-benar memang masuk kategori miskin ekstrim.
Diakhir sambutan walikota menjelaskan pemanfaatan APBD terutama soal dana untuk kematian dan bantuan-bantuan sosial. Bagaimana APBD ini dialokasikan dengan baik agar pembangunan jalan dan masyarakat sejahtera. Wali Kota juga ikut menjelaskan perbedaan soal insentif seperti insentif kepada tokoh agama dan bansos. “Demikian halnya sarana infrastruktur jalan, trotoar, saluran air yang memanfaatkan APBD adalah untuk kenyamanan warga termasuk kenyamanan bagi warga masyarakat seperti lansia,” kunci Wali Kota.
Kegiatan dirangkaikan dengan penyerahan insentif triwulan II secara simbolis.
Hadir dalam kegiatan ini, Sekretaris Pemerintah Kota Dr. Micler C.S. Lakat S.H.,M.H, Asisten I Julises Oechler S.H, Kabag Kesra Drs. Otniel Tewal M.Si, Kabag Protokol Gladly Taliawo S.IP, Para staf khusus Wali Kota, Ketua BKSAUA Manado Pdt. Judi Tunari M.Teol dan jajaran pengurus, Ketua FKUB Kota Manado serta tokoh-tokoh Agama dan pimpinan rumah ibadah se Kota Manado. (***)