MANADO, BAS – Program peningkatan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat semakin gencar dilakukan oleh sejumlah Universitas. Salah satunya Institut Politeknik Negeri Manado. Kampus yang mempunyai Tenaga pendidik yang profesional dan terlatih itu melaksanakan Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat.
Kegiatan ini dilaksanakan oleh Jurusan Administrasi Bisnis. Sebagai ketua Tim Juliet Makinggung SE., MSi dan Rolyke Tulangow, SE., MSi anggota.
Kegiatan ini dilaksanakan, rabu (09/08/23), di Kelurahan Malalayang Dua.
Menurut Juliet Makinggung menjelaskan maksud dan tujuan kegiatan ini bahwa, Kegiatan pengabdian kepada masyarakat melalui Program Penerapan Iptek pada Masyarakat (PIM) mengacu pada rencana strategis (Renstra) Politeknik Negeri Manado periode 2021 – 2024 yang mengedepankan tiga bidang unggulan, antara lain pemanfaat sumber daya alam dan penguatan ekonomi masyarakat melalui pengembangan sumber daya manusia.
” Berdasarkan bidang unggulan dari Renstra institusi tersebut, maka tema kegiatan Program Penerapan Iptek pada Masyarakat (PIM) ini adalah “Pelatihan Pembuatan Krupuk dari Kulit Pisang pada Kelompok PKK Kelurahan Malalayang Dua, Kecamatan Malalayang, Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara”, ” kata Makinggung.
Lanjutnya lagi, tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah untuk memberikan pelatihan kepada ibu-ibu yang tergabung dalam kelompok PKK di kelurahan Malalayang Dua mengenai pembuatan selai dari kelapa dan krupuk dari kulit pisang. Kegiatan ini bekerja sama dengan BSIP Tanaman Palma (BSIP Palma).
Tujuan lain dari kegiatan ini adalah mengajarkan kepada masyarakat untuk manfaatkan bahan yang sudah tidak terpakai (kulit pisang) sehingga dapat memberikan nilai tambah dan dapat meningkatkan perekonomian keluarga. Selain itu, BSIP Palma juga mengajarkan untuk memanfaatkan sumber daya yang ada disekitar tempat tinggal misalnya kelapa yang masih banyak ditemui di Kelurahaan malalayang dua. Kulit pisang sangat banyak ditemukan dari kelompok usaha kuliner pisang goreng yang berada disepanjang pantai Malalayang selain yang biasa dijadikan cemilan disetiap rumah tangga karena pisang banyak ditemui di kebun masyarakat tersebut.
” Tujuan kegiatan ini juga mendukung bidang unggulan lain dari Renstra institusi, yaitu penguatan ekonomi masyarakat melalui pengembangan sumber daya manusia,” sebutnya.
Selama kegiatan dilaksanakan, ibu-ibu yang tergabung dalam kelompok PKK Kelurahan Malalayang Dua sangat antusias menerimanya dan diberi kesempatan untuk terlibat pada proses pembuatan. Target yang diharapkan dari kegiatan ini adalah ibu-ibu PKK yang ada di kelurahan Malalayang Dua akan memiliki tambahan pengetahuan dan ketrampilan dalam memanfaatkan bahan yang tidak terpakai sehingga memiliki nilai jual yang dapat menambah pendapatan keluarga.
Kegiatan pemberdayaan masyarakat ini mendapat apresiasi dan respon positif dari Pemerintah Kelurahan Malalayang Dua yaitu
Lurah Cornedy Posumah, SIP. Dia sangat berterima kasih atas kegiatan pengabdian yang sudah dilaksanakan yang membawa manfaat positif bagi warga masyarakat khususnya ibu-ibu yang tergabung dalam kelompok PKK, dimana ada satu inovasi lagi dibidang kuliner yang memanfaatkan kulit pisang sebagai bahan baku. Sebelumnya kulit pisang akan dibuang dan tidak bermanfaat, tetapi melalui pelatihan ini kulit pisang tersebut dapat diolah menjadi makanan dan bisa menjadi salah satu sumber pendapatan warga.
” Saya berharap lewat adanya kegiatan pengabdian pelatihan ini bisa bermanfaat bagi ibu-ibu PKK yang sebagian juga menjadi pelaku usaha kecil kuliner yg dapat meningkatkan taraf ekonomi warga masyarakat Kel. Malalayang Dua khususnya pelaku- pelaku usaha kecil,” tutur Posumah.
Apresiasi dan respon postif yang sama juga diungkapkan Ketua Tim BSIP Tanaman Palma Dr. Patrik Pasang. Dia menyatakan manfaat dari kegiatan PKM diharapkan dapat meningkatkan daya guna dari kulit pisang yg selama ini hanya terbuang begitu saja sekaligus sebagai sumber tambahan pendapatan bagi rumah tangga.
Sementara itu, masyarakat penerima manfaat yaitu ibu Lahamendu dan Ibu Sahala yang biasa dipanggilan Tanta Ndio dan Tanta Momo, sangat berterima kasih mendapatkan pengetahuan ini sehingga dapat memanfaatkan kelapa yang ada disekitar rumah untuk dibuat selai dan tidak bingung lagi untuk mencari nenas yang kadang harganya cukup mahal.
“Selain itu, dapat membuatkan cemilan untuk keluarga dari kulit pisang yang biasanya dibuang serta kedepannya dapat mencoba usaha tersebut dalam meningkatkan pendapatan keluarga,” pungkas kedua ibu secara bersamaan. (*/dfy)