FKPA Sulut Gelar Gladian Daerah Pecinta Alam

MANADO, BAS – Untuk menyatukan berbagai kelompok, sekaligus menjadikan ajang silahturahmi dan diskusi Pecinta Alam Sulut, maka Badan Pengurus Forum Komunikasi Pecinta Alam (BP FKPA) Sulawesi Utara, yang dinahkodai Ketua Umum, Nanvie Jane Tagah dan Sekretaris Umum, Alexander Daud akan menggelar Gladian Daerah Pecinta Alam Sulawesi Utara.
“Gladian adalah ajang pertemuan bagi Pecinta Alam untuk saling bertukar pikiran, pengetahuan bahkan ketrampilan bagi sesama pecinta alam, ketika beraktivitas di alam bebas. Prinsipnya, gladian melatih dan membentuk kepribadian pecinta alam yang tangguh dalam berbagai hal, termasuk dalam membantu jika ada bencana alam,” papar Nanvie Tagah, saat memimpin rapat persiapan pelantikan dan pengukuhan Panitia Pelaksana Gladian Pecinta Alam Sulawesi Utara dan Upacara Sumpah Pemuda, di Sekretariat BP FKPA Sulut, di bilangan Stadion Klabat, Senin (18/09).


Bagi owner Kengkang Water Fall (KWF), pelaksanaan Gladian Pecinta Alam Sulut ini dilakukan, karena kerinduan dari Pecinta Alam yang ada di Sulut untuk melatih diri mereka. “Selain melatih diri pecinta alam tersebut, ketika akan beraktivitas di alam bebas, juga sebagai bentuk kesiapan bagi pecinta alam untuk membantu masyarakat dan pemerintah yang ada di Sulawesi Utara,” ujar Nanvie Tagah, yang di dampingi Sekretaris Umum, Alexander Daud yang kerap disapa Chule.
Banyak contoh sumbangsih pecinta alam yang bernaung di FKPA Sulut. “Tahun demi tahun, ketika bencana banjir yang terjadi di Kota Manado, FKPA Sulut yang memiliki Tim Rescue senantiasa turun membantu warga masyarakat dengan perahu karet. Meskipun perahu karet yang nampak sederhana, namun nyawa sebagai taruhan selalu dikalungkan di leher pecinta alam demi membantu dan menyelamatkan warga, tanpa lagi memikirkan resiko. Karena Tim Rescue sudah terlatih dan tangguh,” aku Nanvie.

Tim Rescue pantang berpangku tangan membantu bencana yang ada di Sulut. “Ketika ada bencana, Tim Rescue FKPA Sulut telah siap dengan 2 perahu karet dan beberapa personil darat yang mengunakan motor bahkan mobil pribadi. Karena selama ini, kebersamaan dari sesama pecinta alam untuk mensuplai logistik di lapangan tak pernah dirasakan berkekurangan, yang penting bantuan dan pertolongan bagi masyarakatlah yang menjadi tujuan dari Tim Rescue FKPA Sulut, tanpa meminta perhatian dan balasan dari pemerintah. Tim Rescue FKPA Sulut tetap siap diperlukan atau tidak diperlukan,” kunci Nanvie.

Sementara itu, bagi Chule, di FKPA Sulut telah ada tenaga-tenaga tangguh. “FKPA Sulut gudangnya personil tangguh yang memiliki kemampuan untuk ada disetiap bencana, bahkan orang hilang sekalipun. Ada yang jago di gunung, jago panjat dinding, jago river bording, jago arung jeram, jago tali temali, jago terbang paralayang, jago SAR bahkan menyelam, dan jago lain-lainnya,” ungkap Chule.

Olehnya, bagi teman-teman pecinta alam yang ada di Sulut, mari ikut kegiatan Gladian Pecinta Alam Sulut. “Tentunya, FKPA Sulut lewat Panitia Pelaksana, akan membekali diri para pecinta alam yang ikut ambil bagian dalam kegiatan ini. “Ingin Pecinta Alam tangguh di alam bebas, Gladian tempatnya,” aku Chule sambil berharap Pemerintah Kabupaten maupun Kota mensupport para pecinta alam yang ada untuk ikut ambil bagian.

Terpisah, Ketua Panitia Pelaksana, Steven Malonda berterima kasih kepada BP FKPA Sulut, yang memberikan kepercayaan padanya untuk menggelar kegiatan spektakuler di tahun 2023 ini. “Gladian Pecinta Alam Sulawesi Utara dilaksanakan, sebagai cikal bakal pelaksanaan Gladian Nasional yang akan di gelar di Sulawesi Utara di tahun 2024 mendatang,” kata Ketua Umum USSU, yang didampingi Sekretarisnya, Joanita Kumendong.

Rencananya, papar Malonda, Rabu tanggal 25 Oktober 2023 nanti, adalah waktu registrasi. Karena Kamis (26/9) paginya, sudah mulai kegiatan dengan materi hingga Jumat (27/9). “Sabtu, tanggal 28 Oktober 2023, kita akan melaksanakan Upacara bendera dalam rangka sumpah pemuda. Dan sudah diputuskan, pelaksanaan Gladian akan dilaksanakan di KWF Timbukar, Kecamatan Sonder, Kabupaten Minahasa,” ungkap dedengkot SAR Sulut.
“Setelah dilantik dan dikukuhkan oleh BP FKPA Sulut, baru Panpel akan bekerja semaksimal mungkin untuk mensukseskan kegiatan spektakuler ini bagi Pecinta Alam di Sulawesi Utara,” janji Malonda, sambil berharap teman-teman yang masuk dalam struktur untuk boleh hadir dalam pelantikan, sekaligus dilanjutkan dengan rapat. (Hum/dfy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *