Kiprah Politik Rio Dondokambey Mulai Digoyang Netizen, Sekretaris DPD BMI Sulut Angkat Bicara

MANADO, BAS – Media sosial mulai bermunculan respon dan komentar bernada miring terhadap kiprah politik Rio Dondokambey. Komentar sinis itu menyinggung terkait banyaknya jabatan dalam berbagai organisasi yang diemban Putra Sulung Gubernur Sulut itu.

Dari berbagai sumber, setidaknya ada 13 organisasi yang saat ini diikuti oleh Rio, dimana hampir di seluruh organisasi tersebut Rio menjabat sebagai Ketua.

Melihat kondisi di Medsos yang mulai menanggapi sinis, Sekretaris Banteng Muda Indonesia Sulut Rangga Trianggara Paonganan, SH menyampaikan bahwa banyaknya jabatan dalam organisasi yang diemban Rio saat ini tidak menyalahi satupun produk hukum yang ada.

“Bung Rio terpilih melalui suatu proses pemilihan yang sah, dipilih oleh para anggota yang mempunyai hak suara, dan sesuai dengan prosedur internal organisasi. Jadi dalam konteks hukum tidak ada yang dilanggar,” tuturnya.

Lebih lanjut dia pun menyampaikan bahwa dalam konteks sosial yang namanya “anak muda” itu adalah calon pemimpin masa depan, maka sebagai calon pemimpin harus mempersiapkan diri sejak dini. Salah satu langkah tepat adalah dengan terlibat dalam organisasi.

Dengan berorganisasi, maka anak muda akan mendapat banyak pengalaman, akan bertemu dan mengenal banyak orang yang mempunyai latar belakang dan karakter berbeda, bisa belajar mengatur waktu, melatih jiwa kepemimpinan, melatih cara berkomunikasi, melatih kerja tim, bahkan bisa merasakan langsung dinamika dalam organisasi dan masyarakat.

Menurutnya, apa yang dilakukan Bung Rio sudah tepat. Yang aneh jika ada anak pejabat, tidak punya pengalaman organisasi, tidak punya kapabilitas, tiba-tiba jadi anggota DPR atau jadi pejabat publik lainnya.

“Banyak anak-anak pejabat sekarang, tidak punya pengalaman berorganisasi, tiba-tiba jadi pejabat publik, jadi anggota DPR, padahal memimpin satu organisasi kecil pun tidak pernah. Akhirnya saat jadi pejabat, tidak punya kemampuan berbicara di depan publik, tidak visioner, tidak punya kemampuan manajerial, bahkan emosional, dikritik sedikit malah marah-marah, bahkan minta fasilitas negara yang macam-macam,”ungkapnya.

Dia pun mencontohkan, historis Bung Karno sewaktu muda banyak terlibat dalam organisasi. Melalui berbagai organisasi, Bung Karno bertemu dengan banyak orang, berinteraksi, bertukar pikiran, menemukan hal-hal baru, berdinamika, berdialektika, dan apa yang dia dapatkan tersebut menjadi salah satu modalnya dalam memperjuangkan kemerdekaan dan merumuskan konsep Negara kita saat ini.

“Karena itu, rasanya kurang tepat dan tidak mendasar komentar ‘miring’ netizen yang dialamatkan kepada Bung Rio terkait aktifitasnya di banyak organisasi. Apalagi hingga saat ini, semua tugas dan tanggung jawabnya di organisasi dapat dijalankan dengan baik,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *