MANADO , BAS — Wakil Wali Kota Manado dr. Richard Sualang mendampingi Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Wakil Kepala BKKBN, Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka, S.Sos., dalam kegiatan Wisuda Standar 2 Sekolah Lansia Basudara BKL Pelangi Kasih, yang digelar di ruang Serbaguna Kantor Wali Kota Manado, Jumat (13/6).
Acara yang berlangsung hangat dan penuh kekeluargaan ini merupakan puncak dari rangkaian kegiatan pembelajaran bagi para lansia di Kota Manado, khususnya di Kelurahan Mahakeret Barat, Kecamatan Wenang. Wisuda ini menandai keberhasilan 33 peserta lansia dalam menyelesaikan kurikulum Standar 2 Sekolah Lansia, setelah sebelumnya 35 peserta diwisuda pada Standar 1.

Kegiatan dibuka dengan laporan dari Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Kota Manado yang menekankan dasar hukum pelaksanaan program ini, mulai dari UU No. 13/1998 tentang Kesejahteraan Lansia, hingga Perpres No. 88/2021 tentang Strategi Nasional Kelanjutusiaan. Disebutkan pula bahwa pelaksanaan Sekolah Lansia Basudara berlangsung sejak 21 Mei hingga 13 Juni 2025, dengan peserta berusia 60 hingga 85 tahun. Kurikulumnya mencakup materi kesehatan, keterampilan, hingga kegiatan rohani dan sosial.
Dalam sambutannya, Wakil Wali Kota dr. Richard Sualang menyampaikan rasa bangga dan terima kasih atas pelaksanaan wisuda yang dihadiri langsung oleh Wakil Menteri BKKBN. “Sungguh membanggakan bahwa om-om dan tante-tante ini diwisuda langsung oleh Ibu Wakil Menteri. Ini bukan hanya seremoni, tapi bukti bahwa pemerintah hadir dan peduli,” ungkap Sualang dengan gaya hangat dan akrab.
Ia juga menyampaikan harapannya agar program Sekolah Lansia terus berlanjut. “Ini tidak hanya berdampak pada peserta, tetapi juga bagi keluarga, anak, cucu, dan lingkungan. Kesehatan dan kualitas hidup lansia adalah bagian dari keberlanjutan pembangunan sosial di Kota Manado,” ucapnya.
Sementara itu, Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka, menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Kota Manado atas komitmen nyata terhadap pemberdayaan lansia. Ia juga membagikan kisah pribadinya yang memiliki ikatan emosional dengan Sulawesi Utara.
“Senang sekali saya bisa hadir di sini, melihat langsung semangat oma-opa yang luar biasa. Tadi saya lihat ada yang berusia 84 tahun, tapi masih aktif dan antusias belajar,” ucap Wamen yang disambut tepuk tangan meriah para peserta.
Ia juga menegaskan pentingnya mempersiapkan populasi lansia dalam menghadapi era penuaan penduduk. “Tugas kami adalah memastikan bahwa lansia tetap SMART—Sehat, Mandiri, Aktif, Produktif, dan Bermartabat,” tegasnya.
Data BPS disebutkan bahwa pada tahun 2045, jumlah lansia diproyeksikan mencapai 65,82 juta jiwa atau 20,31% dari total populasi. Karena itu, program-program seperti Sekolah Lansia sangat penting sebagai bagian dari strategi ketahanan keluarga dan pembangunan berkelanjutan.
Dalam kesempatan tersebut, Wakil Menteri juga menyerahkan penghargaan kepada Pemerintah Kota Manado atas kontribusinya dalam mendukung program kependudukan dan pembangunan keluarga, khususnya untuk lansia. Penghargaan diterima langsung oleh Wakil Wali Kota Manado.
Acara ditutup dengan penuh sukacita, ditandai dengan penyerahan sertifikat wisuda, foto bersama, dan semangat baru para oma dan opa yang kini makin percaya diri dan aktif di tengah keluarga serta lingkungan sekitarnya.
“Hidup hanya sekali, jangan disia-siakan tanpa makna,” pesan Wamen mengakhiri sambutannya. (***)