MANADO , BAS – Ketua KPU Sulut Kenly Poluan mengatakan, pihaknya mengucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran baik KPU maupun Bawaslu yang telah bekerja keras bekerjasama sejak tahapan pemilu 2024 bergulir. Hal ini disampaikan Poluan saat berakhirnya Rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil penghitungan dan perolehan suara tingkat Provinsi pemilu 2024 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulawesi Utara, Senin (11/3) dini hari di hotel Grand Kawanua Convention.
Rapat pleno tersebut dipimpin langsung Ketua KPU Sulut Kenly Poluan serta anggota diantaranya Salman Saelangi, Awaluddin Umbola, Lanny Ointoe dan Meidy Tinangon. Hadir pula Ketua Bawaslu Sulut Ardiles Mewoh dan seluruh jajaran Bawaslu Provinsi dan Kabupaten/Kota.
Ucapan terima kasih juga disampaikan Ketua KPU Sulut kepada seluruh peserta pemilu, stakeholder, Polda Sulut, TNI serta khususnya teman-teman media yang selalu setia dalam mengawal dan mempublikasikan seluruh proses pemilu 2024 ini.
“Kami mengakui masih banyak kekurangan yang terjadi saat proses pemilu berjalan hingga sampai pada tahapan rekapitulasi ditingkat Provinsi ini. Namun, berkat kegigihan rekan-rekan KPU Kabupaten/Kota dan selurhh badan ad hoc dan atas masukan dan koreksi Bawaslu hal-hal yang menjadi kekurangan dapat terselesaikan. Kami ucapkan juga terima kasih kepada masyarakat Sulawesi Utara yang telah berpartisipasi dalam pemilu ini,”sebut Poluan.
Dia menyatakan, bahwa berdasarkan hasil hitungan KPU angka partisipasi masyarakat pada pemilu 2024 ini mengalami kenaikan bahkan melampaui target nasional untuk Provinsi Sulawesi Utara.
“Target nasional untuk Sulut itu 77 persen dan pada pemilu ini kita berhasil mencapai 83 persen untuk seluruh jenis pemilihan yang diselenggarakan pada pemilu ini. Hal ini tentunya berkat kerja keras seluruh jajaran KPU dan seluruh pihak yang terkait,”terang Poluan.
Diketahui, seluruh saksi peserta pemilu menerima dengan sah hasil rekapitulasi suara mulai dari tingkat Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden, DPD RI, DPR RI dan DPRD Provinsi.
Rapat pleno yang sejak awal dihujani interupsi itu mendapat banyak koreksi dan masukan dari Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Sulawesi Utara. Bawaslu menilai masih terdapat banyak kesalahan yang dilakukan jajaran KPU hingga ke tingkat paling bawah.
(***)