Catatan Kritis Paul Sembel Dibalik Suksesnya TIFF Tahun 2023

Kota Manado849 Dilihat

TOMOHON, BAS – Untuk Tahun 2023 ini Kota Tomohon kembali melaksanakan kegiatan bernuansa wisata dan budaya yang bertajuk Tomohon International Festival Flower (TIFF). Menyandang Festival Bunga bertaraf Internasional ini memang tidak gampang. Kata “Internasional” setidaknya menunjukkan bahwa kegiatan ini menyangkut soal wibawa dan harga diri bangsa. Setidaknya dibidang Pariwisata. Ini bukan hanya soal kewibawaan Kota Tomohon atau Provinsi Sulut, tapi juga soal nama baik Negara Indonesia dimata dunia dalam hal kepariwisataan lewat kegiatan TIFF.

TIFF harusnya mencerminkan kemewahan festival dan menjadi daya tarik tamu-tamu negara bahkan dunia Internasional. Sekali lagi, pelaksanaan TIFF harusnya lebih hebat dan lebih wah dari sebelumnya-belumnya. Setiap tahun harus ada sesuatu yang beda dari tahun sebelumnya supaya tidak monoton.

TIFF sudah merupakan agenda rutin secara nasional dan bernuansa internasional, sehingga tentunya pelaksanaannya setiap tahun harus lebih baik dan profesional.

Kalau kegiatan ini bertaraf nasional bahkan internasional, alangkah lebih baik sejak peluncurannya atau ketika launchingnya dilakukan di Kementerian Pariwisata atau malah dilakukan Istana Negara.
Hal ini penting supaya jualan promosinya lebih menggema ke seluruh Indonesia bahkan ke manca negara sehingga sudah selayaknya menjadi perhatian dari pemerintah pusat. Artinya dalam pelaksanannya harus ada panitia pusat dan panitia lokal supaya baik anggaran dan kegiatannya terkoordinasi dengan baik.

Anggaran di APBD Kota Tomohon untuk TIFF harus ditata lebih besar karena kegiatan ini merupakan kegiatan spesial dan khusus, sehingga perlu ada perhatian ekstra yang spesial dan khusus pula. Perlu juga ada lobi-lobi anggaran supaya TIFF bisa sharing dana (dana hibah misalnya) dari APBD Provinsi atau APBN.

Soal Pawai Bunga pada Kegiatan TIFF sebaiknya ditetapkan TANGGAL pelaksanannya yang pas dan tidak dirobah-robah supaya hal ini tercatat di agenda nasional atau diagenda rutin kementrian Pariwisata. Juga tanggal tetap ini akan semakin tersosialisasi ke seluruh Indonesia bahkan ke Manca Negara bahwa tanggal ini ada tanggal dimana dilaksanakannya Festival Bunga Secara Internasional di Kota Tomohon, Provinsi Sulawesi Utara Indonesia. Kalau tanggalnya dirobah-robah, selain tidak konsisten dan tidak profesional akan mengurangi wibawa kegiatan TIFF sendiri.

Indikator pelaksanaam TIFF lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya, antara lain;

  1. Menyedot wisatawan lebih banyak.
  2. Kehadiran warga lokal lebih banyak untuk menonton.
  3. Float lebih banyak.
  4. Peserta dari Luar Negeri lebih banyak.
  5. Menghadirkan banyak Bupati Walikota se Sulut, bahkan dari luar Sulut.
  6. Menghadirkan banyak dubes atau pejabat dari pusat (menteri dan kepala lembaga tinggi negara)
  7. Hotel dan penginapan di Tomohon penuh dengan pengunjung yang datang untuk menikmati kegiatan TIFF.
  8. Ada multiplayer effect ekonomi bagi masyarakat Kota Tomohon dengan adanya pelaksanaan TIFF.
  9. Membawa kesejahteraan bagi masyarakat kota Tomohon khususnya Petani Bunga.
  10. Dalam pelaksanaanya warga masyarakat dihibur oleh artis-artis Ibukota dan artis daerah/lokal lewat panggung-panggung yang tersedia dipinggiran jalan tempat berkerumunnya warga saat menonton Pawai Bunga di hari H.

Semoga Bermanfaat.
Paulus Adrian Sembel (PAS) : Warga Tomohon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *